TINJAUAN SAINS FISIKA MENGENAI ALAM GHAIB oleh M. Hafidz Ma'ruf



Baru-baru ini ketika saya mengunjungi sebuah toko buku, di jajaran rak buku terdapat sebuah buku yang mengupas tentang kekal dan tidaknya alam akhirat dalam tinjauan sains, dalam hal ini fisika, yang penulisnya merupakan lulusan pendidikan fisika UIN. Setelah membaca dengan seksama bagian-bagian yang dianggap perlu, ternyata dasar penjelasannya hanya berlandaskan teori relativitas khususnya Einstein, yakni mengenai pemuluran waktu yang dirasakan bagi pengamat yang bergerak relatif terhadap suatu kejadian. Dan ternyata teori ini juga belum cukup mampu membuktikan kekekalan atau ketidakkekalan akhirat itu, seperti yang ditulis di bukunya. Semua penjelasan yang dipakai kebanyakan bersifat asumsi sehingga kesimpulan yang dihasilkan dirasakan masih mengandung banyak pertanyaan ketimbang suatu penjelasan, atau bersifat heuristik. Oleh karena itu saya akan kemukakan bagaimana sebaiknya sains fisika menyikapi hal ihwal keberadaan alam ghaib ini.
Category: 4 komentar

Unifikasi Fisika terlaksana tahun 2050?


Sasaran utama fisika adalah memahami keanekaragaman alam yang menakjubkan secara terpadu. Kemajuan-kemajuan terhebat di masa lalu merupakan langkah menuju sasaran ini: unifikasi mekanika bumi dan angkasa oleh Isaac Newton pada abad 17. Teori listrik dan magnetisme oleh James Clerk Mawell pada abad 19. Geometri ruangwaktu dan teori gravitasi oleh Albert Einstein dari tahun 1905 sampai 1916. Dan penyingkapan kimia dan fisika atom melalui kedatangan mekanika quantum pada 1920-an.

Einstein mencurahkan 30 tahun terakhir hidupnya pada pencarian gagal “teori medan terpadu”, yang akan menyatukan relativitas umum—teori ruangwaktu dan gravitasi miliknya—dengan teori elektromagnetisme Maxwell. Belakangan terjadi kemajuan menuju unifikasi, tapi ke arah berbeda. Teori partikel unsur dan gaya kita yang mutakhir, dikenal sebagai Standard Model fisika partikel, telah menyatukan elektromagnetisme dengan interaksi lemah, gaya yang bertanggungjawab atas perubahan neutron dan proton menjadi satu sama lain dalam proses-proses radioaktif dan di bintang-bintang. Standard Model juga memberikan deskripsi terpisah tapi serupa tentang interaksi kuat, gaya yang menjaga kesatuan quark di dalam proton dan neutron dan menjaga kesatuan proton dan neutron di dalam nukleus atom.

Alam quantum ruang dan waktu harus ditangani dalam teori terpadu. Pada skala jarak terpendek, ruang mungkin digantikan oleh struktur string-string dan membran-membran yang terhubung terus-menerus—atau oleh sesuatu yang lebih aneh lagi. Eksperimen di CERN dan tempat lain semestinya memungkinkan kita melengkapi Standard Model fisika partikel, tapi teori terpadu seluruh gaya mungkin akan memerlukan ide-ide yang sama sekali baru.

Ditemukan Partikel Yang Bergerak Lebih Cepat Dari Cahaya

Telah ditemukan partikel yang lebih cepat dari cahaya. Kita tahu bahwa selama tidak ada yang bisa menandingi kecepatan cahaya. Kalo seandainya ada berarti Teori Enstain harus direvisi ulang. Siapa partikel itu, ayo kita lanjutkan membacanya.
Para fisikawan di Laboratorium Organisasi Eropa untuk Riset Nuklir (CERN) di Geneva, Swiss, Jumat (23/9/2011) waktu setempat, mengumumkan keberhasilan mereka menemukan keberadaan partikel yang bisa bergerak lebih cepat daripada kecepatan cahaya.
Category: 0 komentar

Membuat Mainan Roket Air

Bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat roket air adalah :
a. 2 botol bekas air mineral, lebih baik lagi yang bekas soda karena lebih kuat
b. pipa paralon 1/2 inch, panjangnya kira-kira 1 meter
c. pipa paralon 1 inch, kira-kira 10 cm
d. lembaran polycarbonate (dipakai untuk atap kanopi) atau bisa pula styrofoam dan kardus bekas, tetapi cepat rusak.
e. 10-11 cable ties (pengikat kabel) ukuran besar
f. pentil (air intake) sepedamotor
g. potongan karet ban dalam
h. penutup pipa paralon (dop; yang tanpa ulir) ukuran 1/2 inch
i. kertas koran, lakban bening, lakban hitam tebal, double tape,
dan siapkan pula gunting, cutter, penggaris, lem paralon, serta lem super.

Category: 0 komentar